Profil Desa Sikumpul

Ketahui informasi secara rinci Desa Sikumpul mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sikumpul

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara. Mengulas potensi pertanian sawah dan hortikultura, wisata alam Curug Sirawe, serta posisi strategis dekat kawasan PLTPB Dieng. Informasi akurat mengenai geografi, demografi, dan pemerintaha

  • Lumbung Pangan Strategis

    Merupakan salah satu desa andalan di Kecamatan Kalibening dengan sektor pertanian padi sawah dan hortikultura sayur-mayur yang produktif.

  • Gerbang Wisata Alam Tersembunyi

    Memiliki Curug Sirawe, sebuah air terjun dengan pesona alami yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.

  • Zona Penyangga Energi Nasional

    Berada di dekat kawasan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Dieng, memberikan peran strategis dalam konteks energi dan ekonomi regional.

Pasang Disini

Desa Sikumpul, yang terletak di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah pedesaan yang memadukan keunggulan agraris dengan potensi strategis di sektor energi dan pariwisata. Berada tidak jauh dari hiruk pikuk Dataran Tinggi Dieng, desa ini menawarkan gambaran kehidupan masyarakat yang bertumpu pada kesuburan tanah, sambil beradaptasi dengan perkembangan kawasan industri energi panas bumi di sekitarnya. Dengan topografi yang bervariasi dari persawahan hingga perbukitan, Desa Sikumpul menjadi kanvas nyata dari interaksi antara alam, manusia dan teknologi.Sebagai salah satu dari 16 desa di Kecamatan Kalibening, Sikumpul memegang peranan penting dalam struktur sosial dan ekonomi wilayah. Aktivitas pertanian yang telah mengakar sejak lama menjadi penopang utama kehidupan warganya. Namun pesona alamnya yang masih alami, terutama keberadaan Curug Sirawe, serta lokasinya yang berdekatan dengan proyek vital nasional, membuka cakrawala baru bagi pengembangan desa di masa mendatang. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk identitas dan potensi Desa Sikumpul, dari kondisi geografis, demografi, hingga denyut nadi perekonomian dan pemerintahannya.

Lokasi Geografis dan Tata Wilayah

Secara administratif, Desa Sikumpul ialah bagian dari wilayah Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data pemetaan, desa ini terletak pada koordinat geografis sekitar 7°12′48″ Lintang Selatan dan 109°37′41″ Bujur Timur. Desa Sikumpul memiliki luas wilayah yang menjadi modal utama bagi aktivitas pertanian masyarakatnya. Letaknya yang berada di jalur perlintasan antara Banjarnegara dan Pekalongan menjadikannya cukup strategis dari segi aksesibilitas.Desa ini diapit oleh desa-desa lain di dalam dan di luar kecamatan yang sama, membentuk sebuah ekosistem sosial dan ekonomi yang saling terhubung. Batas-batas wilayah administrasi Desa Sikumpul yakni:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pekalongan.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kalibening dan Desa Majatengah.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Sirukun.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Sidakangen.

Topografi wilayahnya cukup bervariasi, mencakup area persawahan yang relatif datar di beberapa dusun, yang menurut data Wikipedia merupakan salah satu daerah persawahan terluas di Kecamatan Kalibening. Selain itu, wilayah lainnya berupa perbukitan landai yang dimanfaatkan untuk perkebunan ladang. Kondisi ini memberikan keuntungan agronomis yang beragam bagi masyarakat petani setempat. Wilayah Desa Sikumpul terbagi ke dalam lima dusun, yaitu Dusun Kalisat, Kalibening Gunung, Kanoman, Ngaren, dan Banurejo, yang masing-masing memiliki karakteristik unik.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan yang tersedia dari berbagai sumber, termasuk portal Universitas STEKOM yang mengutip data sensus, jumlah penduduk Desa Sikumpul tercatat sebanyak 2.555 jiwa. Angka ini mencerminkan komunitas yang cukup padat untuk ukuran sebuah desa di wilayah pegunungan. Kepadatan penduduknya, jika dihitung berdasarkan luas wilayah, menunjukkan pemusatan pemukiman di area-area yang lebih landai dan mudah diakses.Struktur kependudukan Desa Sikumpul didominasi oleh masyarakat dengan mata pencaharian di sektor agraris. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani. Hal ini sejalan dengan potret umum wilayah Kecamatan Kalibening, di mana pertanian menjadi tulang punggung ekonomi. Data dari pendampingan Koramil 06/Kalibening pada tahun 2024 menyebutkan bahwa hampir delapan puluh persen warga Desa Sikumpul berprofesi sebagai petani.Komposisi penduduknya terdiri dari berbagai kelompok usia, dengan angkatan kerja yang terserap penuh di sektor pertanian. Kehidupan sosial masyarakatnya masih sangat kental dengan budaya gotong royong dan kebersamaan, yang tercermin dalam berbagai kegiatan desa, mulai dari acara keagamaan hingga kerja bakti dan kegiatan pertanian komunal. Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) aktif berjalan, menjadi wadah bagi para petani untuk berkoordinasi dan berbagi informasi.

Potensi Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam

Perekonomian Desa Sikumpul sangat bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam, terutama lahan pertanian yang subur. Sektor pertanian menjadi motor penggerak utama yang menopang kehidupan sebagian besar warganya.Aktivitas pertanian di Desa Sikumpul terbagi menjadi dua jenis utama. Pertama, pertanian lahan basah atau sawah yang menghasilkan padi. Dalam sebuah berita yang dirilis pada Juni 2025, kegiatan panen raya padi di Dusun Banurejo, yang melibatkan Kelompok Tani Teguh Raharjo 2, menunjukkan bahwa padi masih menjadi komoditas pangan utama yang dibudidayakan. Sinergi antara petani dan aparat teritorial seperti Koramil dalam mendukung ketahanan pangan menandakan pentingnya sektor ini bagi stabilitas wilayah.Kedua, pertanian lahan kering atau ladang yang ditanami berbagai komoditas hortikultura. Berita lain dari tahun 2023 menyebutkan bahwa masyarakat mulai banyak menanam cabai dan sayur-mayur lainnya, seperti labu siam. Pergeseran atau diversifikasi ke tanaman hortikultura ini merupakan respons adaptif petani terhadap permintaan pasar dan kondisi agroklimat yang mendukung. Komoditas ini tidak hanya untuk konsumsi lokal, tetapi juga dipasarkan ke luar daerah.Selain pertanian, sektor peternakan skala kecil juga menjadi pelengkap ekonomi rumah tangga, meskipun belum menjadi komoditas utama. Potensi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berbasis pada pengolahan hasil pertanian juga terbuka lebar, meskipun belum tergarap secara optimal.

Magnet Wisata Alam: Pesona Curug Sirawe

Di luar sektor pertanian, Desa Sikumpul menyimpan satu potensi besar yang belum sepenuhnya terkelola, yaitu pariwisata alam. Aset utamanya ialah Curug Sirawe, sebuah air terjun yang menawarkan keindahan alam yang memesona. Meskipun secara administratif Curug Sirawe seringkali diasosiasikan dengan Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, yang berdekatan dengan kawasan inti Dieng, lokasinya yang dapat diakses dari Sikumpul menjadikannya potensi bersama.Curug Sirawe memiliki ketinggian sekitar 80 meter dan dikelilingi oleh panorama pegunungan yang hijau dan asri. Menurut data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara serta Kementerian ESDM, salah satu keunikan situs ini ialah batuan penyusunnya yang berupa lava andesit, bagian dari Satuan Batuan Gunungapi Dieng. Keunikan geologis ini memberikan nilai tambah edukatif selain nilai keindahan alamnya.Saat ini, pengelolaan Curug Sirawe masih dalam tahap pengembangan dan belum sepopuler objek wisata lain di Dieng. Hal ini justru menjadi sebuah peluang. Dengan pengelolaan yang tepat oleh pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Curug Sirawe dapat dikembangkan menjadi destinasi ekowisata. Pengembangan ini dapat menciptakan sumber pendapatan baru bagi desa, membuka lapangan kerja di sektor jasa, dan memperkenalkan Desa Sikumpul ke khalayak yang lebih luas, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Peran Strategis di Kawasan Energi Panas Bumi

Salah satu aspek paling unik dan strategis dari Desa Sikumpul merupakan lokasinya yang berada di sekitar wilayah operasional dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Dieng yang dikelola oleh PT Geo Dipa Energi (Persero). Kedekatan ini menempatkan Sikumpul sebagai salah satu desa penyangga bagi proyek strategis nasional.Keberadaan PLTPB Dieng membawa dampak ganda. Di satu sisi, proyek ini membuka peluang ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja lokal dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur desa, pendidikan, atau kesehatan. Pengembangan PLTPB Dieng Unit 2 dan proyek small scale lainnya menunjukkan aktivitas ekonomi skala besar yang berlangsung di sekitar desa.Di sisi lain, terdapat tantangan terkait isu lingkungan dan sosial, seperti yang pernah disuarakan oleh warga di beberapa desa sekitar kawasan Dieng. Oleh karena itu, peran pemerintah desa menjadi krusial dalam menjembatani komunikasi antara masyarakat dengan pihak perusahaan, memastikan bahwa pengembangan energi berjalan selaras dengan kepentingan dan kesejahteraan warga, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Posisi ini memberikan Desa Sikumpul sebuah dinamika yang tidak dimiliki oleh banyak desa lain.

Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Roda pemerintahan di Desa Sikumpul dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bertanggung jawab atas administrasi, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif yang menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengawasi kinerja pemerintah desa.Kelembagaan di tingkat desa juga diperkuat oleh adanya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), PKK, Karang Taruna, serta kelompok-kelompok tani yang aktif. Keberadaan Monumen Perjuangan Penghadangan Belanda yang dirawat oleh warga bersama TNI juga menunjukkan adanya kesadaran sejarah dan semangat kebangsaan yang tinggi di kalangan masyarakat. Kelembagaan yang solid ini menjadi modal sosial yang penting untuk merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan desa secara partisipatif dan berkelanjutan.

Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, merupakan potret sebuah wilayah yang kaya akan potensi. Jauh dari sekadar entitas agraris, desa ini berada di persimpangan tiga pilar utama: ketahanan pangan melalui pertaniannya yang subur, potensi ekonomi baru melalui pariwisata alam Curug Sirawe, dan peran strategis sebagai penyangga kawasan energi panas bumi nasional. Harmonisasi antara ketiga pilar ini akan menjadi kunci utama bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya di masa depan.Tantangan ke depan ialah bagaimana mengelola potensi tersebut secara bijaksana. Pengembangan pariwisata harus dilakukan dengan prinsip ekowisata untuk menjaga kelestarian alam. Manfaat dari keberadaan industri energi harus dapat dirasakan secara adil oleh masyarakat lokal. Dan yang terpenting, sektor pertanian sebagai jati diri utama desa harus terus diperkuat dan dimodernisasi. Dengan perencanaan yang matang dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Desa Sikumpul memiliki peluang besar untuk tumbuh menjadi desa yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.